Jumat, 09 Desember 2016

MAKALAH BIG DATA



SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
BIG DATA

Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen
yang dibimbing oleh Bapak Septia Lutfi, S.kom, M.kom.











Disusun oleh :
SINSIN AINUN SINFIA (11150559)


STIE BANK JATENG
SEMARANG 2016



Daftar isi

Kata Pengantar
BAB I.            Pendahuluan
A.            Latar Belakang Penulisan Makalah
B.            Rumusan Masalah
C.            Tujuan Penulisan Makalah
BAB II.           Pembahasan
BAB III.         Penutup
A.            Kesimpulan
B.            Saran
Daftar Pustaka

 
 
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha penyayang. Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah tentang Sistem Informasi Manajemen guna memenuhi tugas dari Bapak Septia Lutfi, S.kom, M.kom.
Makalah ini telah saya susun dengan semaksimal mungkin untuk menambah wawasan tentang Big Data dalam Sistem Informasi Manajemen.
Terlepas dari semua itu, sepenuhnya saya menyadari bahwa dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan seperti dalam susunan kata maupun tata bahasanya. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sangat berharap semoga makalah ini memberikan manfaat dan menambah wawasan kepada pembaca tentang Sistem Informasi Manajemen.




Semarang, 05 Desember 2016



BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa latin yang berarti “sesuatu yang diberikan”. Dalam penggunaan sehari-hari data berarti sesuatu yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran suatu variable yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata atau citra.
Data begitu penting bagi bisnis dan masyarakat seperti halnya internet yang telah menjadi satu. Lebih banyak data yang mampu memberikan informasi yang akurat dan dianggap lebih baik untuk pengambilan keputusan dan dapat memberika efisiensi dan mengurangi biaya serta risiko.
Suatu data besar biasnya terdisiri dari data set yang mempunyai kemampuanpperangkat lunak dengan ukuruan luar yang begitu besar dan bertugas untuk menyimpan, mengolah serta memproses dalam waktu yang cukup lama. Dari tahun 2012 sampai sekarang ukuran big data terus mengalami perkembangan mulai dari lusin terabyte dan paybyte data dalam satu set data tunggal.
Ada berbagai dimensi yang terkait dengan Big Dta dimulai dari Volume, Variety dan Velocity. Dari ketiga dimensi tadi terdapat perbedaan dari Big Data itu sendiri yang membedakan saru dengan yang lainnya dan mempunyai peran pekerjaan yang berdeda pula. Dengan perkembangan zaman Big Data akan terus mengalami perubahan yang semakin lama semakin sempurna.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa itu analisis Big Data ?
2.      Apa saja manfaat dari Big data ?
3.      Apakah contoh penggunaan Big Data ?
4.      Apa dimensi dari Big Data ?
C.     Tujuan
Dengan dibuatnya makalah tentang Big Data bertujuan untuk mengetahui analisi dari Big Data, apa saja manfaat Big Data yang diperoleh, contoh penggunaan Big Data dan dimensi dari Big Data bagi para pembaca.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Analisi Big Data
Big Data merupakan istilah data elektronik yang tidak hanya sangat bersar melainkan juga sangat cepat berubah dengan berbagai banyak jenisnya. Di jagad teknologi, Big Data menjadi sangat popular setelah miliaran manusia menggunakan internet untuk berbagai kebutuhan sehari-hari. Begitu banyak data yang bisa diakses dan tersimpan di computer-komputer di internet dapat berupa teks, gambar, suara, video, animasi, blog, buku, cuaca, posisi tempat di bumi , suhu, penerbangan, belanja di supermarket dll. Perusahaan “Super Big” penggunaan Big Data, antara lain Facebook, Google, Twitter dan Yahoo.
Pengolahan Big Data dibutuhkan orang banyak antara lain untuk mengetahui topik yang sedang buming saat itu juga di twitter, mencari teman lama secra cepat melalui Facebook dan lain-lain. Perusahaan perlu mengolah Big Data untuk pengambilan keputusan bisnis yang harus cepat. Misalnya untuk mengetahui kebiasaan dan kesukaan pelanggan tanpa harus bertanya, mengetahui selera pembaca portal berita di web untuk disesuaikan dengan iklan yang ditampilkan, mengatur perjalanan pesawat agar tidak delay, mengendalikan wabah penyakit dan sebagainya.
Untuk mengolah Big Data menjadi informasi yang lebih berguna, perlu program “big” yang artinya bukan program “biasa”. Jika data konvensional selama ini hanya berisi teks dan angka biasa seperti data keuangan, maka cukup diolah dengan database biasa pula, missal MS Acces, MS Sql Server dan lain-lain yang selama ini hanya mengolah data terstuktur. Big data tidak dapat diolah hanya dengan program database konvensional yang disebut Database Management System (Structured Query Language) atau RDBMAS (Relational Database Management System. Big Data membutuhkan program database yang mendukung NoSQL (Not only Sql), yang mampu mengolah data tidak terstuktur.
Dalam bahasa Inggris, Big Data terkait dengan 3V, yakni Volume (ukuran data sangat besar), Velocity (kecepatan transfer/perubahan data sangat tinggi), dan Variety (variasi atau jenis data sangat banyak). Ada juga yang menjadikan 4V, ditambah Value, karena sangat besarnya nilai bisnis yang dihasilkan, sehingga menjadi besar pula peluang kerja bagi profesional di bidang pemrograman komputer, pengolahan data statitisk, dan Cloud Computing. Kebutuhan SDM di bidang Big Data pada 2015 ini diproyeksi sekitar 4,4 juta orang. Di Amerika saja butuh 190.000 orang pada 2011 dan akan tambah butuh lagi 490.000 pada 2018.



B.     Manfaat dari Big Data
Berikut adalah ulasan beberapa manfaat Big Data untuk suatu bisnis :
1.      Dapat dikonsiderasikan sebagai suatu investasi, dimana implikasi yang nyata baru dapat dirasakan apabila proses penelitian dan interpretasi big data. Perusahaan menggunakan hasil analisis Big Data tersebut untuk memperoleh nilai bisnis. Hasil analisis ini lalu diterapkan untuk menghasilkan strategi bisnis yang solutif dan implementatif. Selain itu juga untuk mengoptimalkan operasional dan mengenali ketidakefisienan sampai menerapkan analitik prediktif untuk mengantisipasi kejadian-kejadian seperti kaburnya pelanggan, kegagalan produk atau menurunnya kualitas, dan penipuan finansial.
2.      Perusahaan-perusahaan dapat berekspansi setelah melihat potensi costumer dan perilaku pengguna.
3.      Sebagai tambang emas bagi ahli data karena tidak sedikit penyedia data yang menjual data-data analsisis mereka dengan harga mahal.
4.      Para HR perusahaan menggunakan Big Data untuk mengenal karyawan secara komprehensif, memprediksi perilaku karyawan, menekan pengeluaran, serta menciptakan strategi bisnis yang memiliki implikasi yang positif. Contohnya adalah penggunaan LinkedIn untuk melacak serta menganalisa kemampuan, pengetahuan, pengalaman, dan jejak karir dari karyawan, mantan karyawan, dan calon karyawan.
5.      Secara keseluruhan, Big Data membuat pengambilan keputusan bisnis yang didasarkan atas data yang ilmiah dan terukur, bukan berdasarkan common sense, intuisi, atau kebijaksanaan yang bersifat praktis.
C.     Contoh Penggunaan Big Data
Big Data dan Business Intelligence digunakan oleh semua kalangan dari instansi pemerintahan sampai lembaga masyarakat dan digunakan juga oleh lembaga swasta yang sekarang sudah menjadi sukses dengan menggunakan Big Data taupun Business Intelegence, berikut ini penggunaan Big Data dan Business Intelliegence :
1.       Contoh pemerintah
Pada tahun 2012, pemerintah obama menggunakn Big Data penelitian dan pengembangan inisiatif. Yang mengeksplorasi bagaimana data besar bisa digunakan untuk mengatasi masalah – masalah penting yang dihadapi oleh pemerintah. Inisiatif ini terdiri dari 84 program big data yang berbeda yang tersebar di enam departemen.
Analisis data besar memainkan peran besar dalam kampanye Barack Obama sukses 2012 pemilihan ulang. Amerika serikat pemerintahan federal memiliki enam dari sepuluh superkomputer paling kuat didunia. Utah data center adalah pusat data saat ini sedang dibangun oleh Amerika serikat National Security Agency. ketika selesai, fasilitas tersebut akan mampu menangani Yottabytes informasi yang dikumpulkan oleh NSA melalui internet.
2.      Contoh di sektor swasta
eBay.com menggunakan dua gudang data pada 7,5 petabyte dan 40PB serta Hadoop klaster 40PB untuk pencarian, rekomendasi, konsumen, dan merchandising. Di dalam eBay 90PB data warehouse.
Amazon.com menangani jutaan operasi backend setiap hari, serta pertanyaan lebih dari setengah juta penjual pihak ketiga. Teknlogi inti yang membuat amazon berkembang dengan basis Linux dan pada 2005 mereka memiliki tiga database Linux terbesar didunia dengan kapasitas 7,8 TB, 18,5 TB, dan 24,7 TB.
Walmart mmenangani lebih dari 1 juta transaksi nasabah setiap jam, yang diimpor ke database diperkirakan lebih dari 2,5 petabyte (2.50 terabyte) data. Setara dengan 17 kali informasi yang terdapat dalam semua buku di perpustakaan kongres AS.
Windermere Real Estate menggunakan sinyal GPS anonim dari hampir 100 juta driver untuk membantu pembelian rumah baru menentukan waktu berkendara khas mereka ke dan dari tempat kerja di berbagai kali dalam sehari.
3.      Contoh dibidang Arsitektur
Pada tahun 2004, Google menerbitkan sebuah makalah tentang proses yang disebut MapReduce yang menggunakan arsitektur tersebut. MapReduce framework menyediakan model pemrosesan paralel dan implementasi terkait untuk memproses sejumlah besar data. Dengan MapReduce, query dibagi dan didistribusikan ke seluruh node paralel dan diproses langsung mencari lokasi. Makalah itu sangat sukses sehingga orang lain ingin meniru algoritmanya. Oleh karena itu, sebuah implementasi dari kerangka MapReduce diadopsi oleh sebuah proyek open rource Apache Hadoop bernama Teknologi Topological Program Analisis Data DARPA.
4.      Contoh di Bidang Pasar
“Big Data” telah meningkatkan permintaan spesialis manajemen informasi dalam Software AG, Oracle Corporation, IBM, Microsoft, SAP, EMC,HP dan Dell telah menghabiskan lebih dari $ 100 miliar dan tumbuh hampir 10 persen per tahun, tentang dua kali lebih cepat berbagai bisnis perangkat lunak secara keseluruhan.
Negara majju membuat meningkatnya penggunaan teknologi data intensif. Ada 4,6 miliar langganan ponsel di seluruh dunia dan ada antara 1 sampai 2 miliar orang mengakses internet, antara tahun 1990 dan 2005, lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia memasuki kelas menengah yang berarti semakain banyak orang yang memperoleh uang akan menjadi melek lagi yang pada gilirannya menyebabkan pertumbuhan informasi. Kapasitas yang efektif di dunia untuk bertukar informasi. Kapasitas yang efektif didunia untuk bertukar informasi melalui jaringan telekomunikasi adalah 281 petabyte pada tahun 198, 471 petabyte pada tahun 1993, 2,2 exabyte pada tahun 2000, 5 exabyte pada tahun 2007 dan diperkirakan bahwa jumlah lalulintas yang mengalir melalui internet akan mencapai 7 exabyte per tahun pada tahun 2013.
Dalam implementasinya, penerapan analisis big data cocok untuk berbagai bidang bisnis. Berikut ini beberapa contoh studi kasus penggunaannya :
1.      Lembaga keuangan dapat menggunakan analisis big data agar cepat mengidentifikasi potensi penipuan sebelum menjadi besar efeknya, sehingga meminimalkan resiko kerugian secara finansial.
2.      Pemerintahan dapat manfaatkan analisis big data untuk meningkatkan keamanan negara dengan mampu mendeteksi, mencegah dan melawan serangan cyber.
3.      Industri kesehatan dapat menggunakan analisis terhadap big data untuk meningkatkan layanan perawatan pasien dan menemukan cara yang lebih baik untuk mengelola sumber daya dan personil.
4.      Perusahaan telekomunikasi dapat memanfaatkan analisis big data untuk mencegah churn pelanggan, dan juga merencanakan cara terbaik untuk mengoptimalkan jaringan nirkabel baik yang baru maupun yang sudah ada.
5.      Marketing dapat menggunakan big data untuk melakukan analisis sentimen untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk dan layanan yang dipasarkan.
6.      Perusahaan asuransi dapat menggunakan analisis big data untuk mengkategorikan pengajuan asuransi yang dapat segera diproses, dan mana yang perlu divalidasi dengan dilakukan kunjungan oleh agen asuransi.
7.      Perusahaan ritel dapat menggunakan informasi dari social media seperti Facebook, Twitter, Google+ yang disimpan dengan teknologi big data, yang selanjutnya digunakan untuk menganalisis bagaimana perilaku, persepsi pelanggan terhadap suatu produk atau brand dari perusahan.

Sejalan dengan terus berkembangnya teknologi analisis big data, dan hampir semua bisnis sudah mulai berfikir bahwa mendapatkan manfaat dari implementasi analisis big data adalah suatu keharusan untuk menghadapi perubahan dan persaingan yang semakin pesat dan ketat saat ini.

·         Ada beberapa contoh Aplikasi yang ditawarkan oleh perusahaan/vendor dalam hal analisis terhadap big data :

2.      HP Big Data
3.      SAP Big Data Analytics
6.      Talend Open Studio
9.      Dell Big Data Analytics,  
D.    Dimensi -Dimensi Big Data
Ada 3 dimensi awal dalam Big Data yaitu 3V: Volume, Variety dan Velocity
1.      Volume
·         Mengubah 12 terabyte Tweet dibuat setiap hari ke dalam peningkatan sentimen analisis produk.
·         Mengkonvert 350 milliar pembacaan tahunan untuk lebih baik dalam memprediksi kemampuan beli pasar.
Volume data juga terus meningkat sehingga tidak dapat diprediksi jumlah pasti dan juga ukuran dari data sekitar lebih kecil dari petabyte sampai zetabyte. Dataset big data sekitar 1 terabyte sampai 1 petabyte perperusahaan jadi jika big data digabungkan dalam sebuah organisasi / group perusahaan ukurannya mungkin bisa sampai zetabyte dan jika hari ini jumlah data sampai 1000 zetabyte, besok pasti akan lebih tinggi dari 1000 zetabyte.
2.      Variety
Volume data yang banyak tersebut bertambah dengan kecepatan yang begitu cepat sehingga sulit bagi kita untuk mengelola hal tersebut. Kadang-kadang 2 menit sudah menjadi terlambat. Untuk proses dalam waktu sensitif seperti penangkapan penipuan, data yang besar harus digunakan sebagai aliran ke dalam perusahaan Anda untuk memaksimalkan nilainya.
·         Meneliti 5 juta transaksi yang dibuat setiap hari untuk mengidentifikasi potensi penipuan
·         Menganalisis 500 juta detail catatan panggilan setiap hari secara real-time untuk memprediksi gejolak pelanggan lebih cepat.
Berbagai jenis data dan sumber data. Variasi adalah tentang mengelolah kompleksitas beberapa jenis data, termasuk structured data, unstructured data dan semi-structured data. Organisasi perlu mengintegrasikan dan menganalisis data dari array yang kompleks dari kedua sumber informasi Traditional dan non traditional informasi, dari dalam dan luar perusahaan. Dengan begitu banyaknya sensor, perangkat pintar (smart device) dan teknologi kolaborasi sosial, data yang dihasilkan dalam bentuk yang tak terhitung jumlahnya,  termasuk text, web data, tweet, sensor data, audio, video, click stream, log file dan banyak lagi.
3.      Velocity :
Big Data adalah setiap jenis data – data baik yang terstruktur maupun tidak terstruktur seperti teks, data sensor, audio, video, klik stream, file log dan banyak lagi. Wawasan baru ditemukan ketika menganalisis kedua jenis data ini bersama-sama.
·         Memantau 100 video masukan langsung dari kamera pengintai untuk menargetkan tempat tujuan.
·         Mengeksploitasi 80% perkembangan data dalam gambar, video, dan dokumen untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.
Data dalam gerak. Kecepatan di mana data dibuat, diolah dan dianalisis terus menerus. Berkontribusi untuk kecepatan yang lebih tinggi adalah sifat penciptaan data secara real-time, serta kebutuhan untuk memasukkan streaming data ke dalam proses bisnis dan dalam pengambilan keputusan. Dampak Velocity latency, jeda waktu antara saat data dibuat atau data  yang ditangkap, dan ketika itu juga dapat diakses. Hari ini, data terus-menerus dihasilkan pada kecepatan yang mustahil untuk sistem tradisional untuk menangkap, menyimpan dan menganalisis. Jenis tertentu dari data harus dianalisis secara real time untuk menjadi nilai bagi bisnis.
Untuk mendalami Big Data, program dan istilah berikut ini perlu dipelajari, meskipun tidak harus semuanya, yakni sistem operasi Linux, Apache Hadoop, Apache HBase, MongoDB, MapReduce, HDFS (Hadoop Distributed File System), bahasa pemrograman Java, Hive, Pig, Python, R, dan Cloud. Teknologi Cloud dibutuhkan karena Big Data perlu didukung server yang kuat dengan tempat penyimpanan besar dan mudah dikembangkan. Cloud telah lebih dahulu berkembang dan tersedia luas dengan biaya lebih murah daripada tidak menggunakan Cloud.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Big Data merupakan istilah data elektronik yang tidak hanya sangat bersar melainkan juga sangat cepat berubah dengan berbagai banyak jenisnya. Di jagad teknologi, Big Data menjadi sangat popular setelah miliaran manusia menggunakan internet untuk berbagai kebutuhan sehari-hari. Karena memberikan banyak manfaat disegala bidang, seperti sekarang ini mayoritas orang sudah bergantung kepada internet untuk menunjang kegiatan usahanya dengan laba yang bisa diperoleh dari penggunaan big data misalnya saja pada suatu perusahaan. Ada pun tiga dimensi awal dalam Big Data yaitu 3V yang pertama Volume, Variety dan Velocity

B.     Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih focus dan details dalam menjelaskan makalah Big Data dalam Sistem Informasi Manajemen diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat dipertanggungjawabkan.




Daftar Pustaka


Tidak ada komentar:

Posting Komentar